Pekerja Asing Dipersulit Mendapatkan Upah Mereka yang tak Dibayarkan di Australia

Pekerja Asing Dipersulit Mendapatkan Upah Mereka yang tak Dibayarkan di Australia
Meski sudah memenangkan gugatan di pengadilan, namun tidaklah mudah bagi mantan pekerja di Australia untuk mendapatkan upahnya yang dipotong secara tidak sah. (Unsplash: Pema Lama )

Penegakan hukum yang rumit

Gabrielle Marchetti adalah pengacara utama dari lembaga bernama Job Watch yang membantu para mahasiswa dan mengatakan masalah upah yang belum dibayarkan ini sudah sering terjadi.

Dia mengatakan kadang untuk menemukan majikan yang menghilang setelah adanya kasus membuatnya bekerja seperti 'detektif swasta".

Marchetti pernah menangani kasus yang melibatkan tiga mahasiswa asal India dan tiga mahasiswa asal Kolombia.

Para mahasiswa Kolombia ini yang bekerja sebagai pembersih gedung mendapat kerjaan dengan bayaran $20 perjam.

Namun setelah bekerja selama 522 jam, mereka hanya mendapat bayaran $740 dan tanpa dana pensiun.

Awal tahun ini, Pengadilan Federal Australia memenangkan kasus gugatan yang diajukan para mahasiswa internasional tersebut.

Pengadilan memutuskan jumlah kompensasi keseluruhan yang harus dibayar adalah $50 ribu (sekitar Rp500 juta).

"Tetapi sampai sekarang tidak ada dari uang tersebut yang dibayarkan," kata Marchetti.

Kasus pekerja asing di Australia yang dibayar rendah oleh majikannya masih sering terjadi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News