Pekerja Dari Luar Daerah akan Diusir

jpnn.com - BALIKPAPAN - Perusahaan di Balikpapan tak bisa seenaknya merekrut tenaga kerja dari luar kota. Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial (Disnakersos) mengancam menyetop dan memulangkan tenaga kerja nonlokal yang kedapatan tanpa izin.
Kepala Disnakersos Tirta Dewi mengimbau semua perusahaan lebih mengutamakan sumber daya lokal. Kalaupun merekrut tenaga kerja dari luar, wajib membuat izin dan melapor ke Disnakersos.
"Perusahaan yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan, mengurus izin semua karyawannya. Melapor ke Disnakersos agar terekam datanya,” ujarnya di laman Balikpapan Pos, Rabu (31/8).
Ia mencontohkan perusahaan nasional seperti Pertamina yang masih banyak merekrut tenaga kerja dari luar daerah untuk pembangunan apartemen dan perluasan kilang.
Hal itu memang diperbolehkan asal memenuhi seluruh perizinan, syarat, prosedur, dan ketentuan telah dipenuhi. Namun diharapkan perekrutan itu untuk kualifikasi dan kemampuan yang tidak dimiliki tenaga kerja lokal.
"Sedikit pekerja lokal dan banyak dari luar, ini yang tidak kami inginkan. Kalau rekrutmen tenaga kerja sebaiknya terbuka, transparan. Jika pencaker lokal tidak memenuhi kualifikasi bisa merekrut dari luar sesuai ketentuan dan prosedur," tambahnya.
Ia berharap pekerjaan kelas tiga menggunakan tenaga kerja full dari Balikpapan. Untuk pekerjaan kelas satu bisa merekrut dari luar dengan catatan kemampuan yang tidak dimiliki Balikpapan dan Kaltim. (ane/rsh/k18)
BALIKPAPAN - Perusahaan di Balikpapan tak bisa seenaknya merekrut tenaga kerja dari luar kota. Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial (Disnakersos) mengancam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banjir-Longsor di Madiun Mengakibatkan Satu Orang Hilang
- Panen Raya di Gresik, Mentan Amran Pantau Harga Gabah Petani
- THR PNS & PPPK Pasaman Rp 27 Miliar, Pencairan Menunggu Transfer Anggaran dari Pusat
- Tol Palembang-Betung Dibuka Fungsional Mulai H-7 Lebaran 2025
- Bocah Tewas Terseret Banjir di Palangka Raya
- 5 Sungai Meluap, Bandung Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi