Pekerja Ekonomi Gig Perlu Memahami Pentingnya Perlindungan Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior The SMERU Research Institute (SMERU), Palmira Permata Bachtiar menuturkan para pekerja ekonomi gig perlu memahami sumber-sumber kerentanan mereka.
Pekerja ekonomi gig sekumpulan pekerja yang bekerja secara paruh waktu, posisi kerja bersifat temporer atau independen.
“Selain guncangan ekonomi, sumber kerentanan lain yang dihadapi kelompok pekerja ini yaitu stres dan waktu kerja yang terlalu tinggi, kejahatan cyber dan pencurian data pribadi, jebakan keterampilan, bias gender dari konsumen, dan lain-lain,” ujar Palmira.
Namun nyatanya, di kalangan pekerja gig, kesadaran akan kerentanan tersebut masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari berbagai sisi untuk meningkatkan kesadaran tersebut, termasuk dalam hal perlindungan.
“Para pekerja ini harus sering melihat kasus-kasus pentingnya memiliki jaminan, misalnya dari media masa. Selain itu, pemberi layanan BPJS Ketenagakerjaan perlu menjemput bola dan menggunakan champion di antara para pekerja gig untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya memiliki perlindungan bagi mereka,” tutur Palmira.
Menurut ekonom World Bank, Putu Sanjiwacika Wibisana, pada masa pandemi, semua pekerja gig mengalami penurunan pendapatan, tetapi yang paling terdampak adalah pekerja gig di sektor transportasi karena pekerjaan mereka yang berbasis lokasi dan bergantung pada pertemuan dengan orang lain, yang menjadi terbatas karena adanya pembatasan sosial.
Sanji menambahkan, kemajuan teknologi juga bisa menghilangkan pekerjaan manual dan memunculkan pekerjaan baru dengan kebutuhan skill yang berbeda.
“Semua jenis pekerja perlu meningkatkan keterampilan mereka secara konsisten agar tetap relevan di pasar kerja. Namun, peningkatan keterampilan ini membutuhkan biaya dan waktu. Selain sebagai jaminan saat terjadi krisis, program perlindungan sosial juga dapat mendukung peningkatan keterampilan pekerja dengan menyediakan sumber pendapatan alternatif saat mereka mengalokasikan waktu untuk pelatihan atau pendidikan,” terang Sanji.
Para pekerja ekonomi gig perlu memahami sumber-sumber kerentanan mereka. Simak selengkapnya.
- Kemenhub Buka Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Wamenhub Suntana
- Menko AHY Minta Ada Sistem Peringatan Dini Terhadap Transportasi Selama Nataru
- Kembangkan Sistem Transportasi dan Smart City di Indonesia, PT TKDN Gandeng Cudo
- Halte Revo Resmi Diluncurkan, Dukung Fasilitas Transportasi
- Tegas, Kemenhub Beri Tanda Merah untuk Bus yang Tak Layak Jalan
- POLYTRON & Gojek Kolaborasi Luncurkan 'Pengemudi Solusi Hemat dan Ramah Lingkungan'