Pekerja Indonesia di Australia Dengan Upah Dibawah Standar Diminta Melapor

Banyak pelajar Indonesia yang dibayar murah

Ira Nurmaulina, warga Indonesia di Sydney mengaku kepada ABC Indonesia jika ia pernah bekerja di sebuah restoran yang memberikannya upah dibawah minimum.
Saat itu ia baru pertama kali datang ke Australia dan mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran jaringan asal Jepang yang juga memiliki puluhan cabang di Indonesia.
"Saya dibayar dibawah standar minimum dan mereka juga memanipulasi jam kerja kerja, supaya yang dilaporkan ke pemerintah sesuai aturan."
Ia mengaku jika hanya dibayar $11 per jam dengan waktu kerja dalam sepekan sekitar 30 jam, sebelum akhirnya memutuskan keluar setelah dua bulan bekerja.
Ira mengatakan banyak pelajar Indonesia yang bekerja di restoran tersebut, tapi tidak ada diantara mereka yang mengeluhkan soal upah dibawah minimum, apalagi berniat untuk melaporkannya.
"Sepertinya karena masalah uang ya, karena mahasiswa itu memang mengincar uang, yang penting bisa kirim uang ke Indonesia."
Menurutnya banyak restoran di Sydney yang memperkerjakan pelajar dengan upah dibawah standar, dengan salah satu alasannya adalah karena pelajar itu sendiri butuh pekerjaan.
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun