Pekerja Indonesia di Australia Dengan Upah Dibawah Standar Diminta Melapor
Banyak pelajar Indonesia yang dibayar murah
Photo: Kebanyakan pekerja, khususnya pelajar tidak merasa keberatan mendapat upah dibawah standar minimum di Australia. (Foto: Flickr, Lars Plougmann)
Ira Nurmaulina, warga Indonesia di Sydney mengaku kepada ABC Indonesia jika ia pernah bekerja di sebuah restoran yang memberikannya upah dibawah minimum.
Saat itu ia baru pertama kali datang ke Australia dan mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran jaringan asal Jepang yang juga memiliki puluhan cabang di Indonesia.
"Saya dibayar dibawah standar minimum dan mereka juga memanipulasi jam kerja kerja, supaya yang dilaporkan ke pemerintah sesuai aturan."
Ia mengaku jika hanya dibayar $11 per jam dengan waktu kerja dalam sepekan sekitar 30 jam, sebelum akhirnya memutuskan keluar setelah dua bulan bekerja.
Ira mengatakan banyak pelajar Indonesia yang bekerja di restoran tersebut, tapi tidak ada diantara mereka yang mengeluhkan soal upah dibawah minimum, apalagi berniat untuk melaporkannya.
"Sepertinya karena masalah uang ya, karena mahasiswa itu memang mengincar uang, yang penting bisa kirim uang ke Indonesia."
Menurutnya banyak restoran di Sydney yang memperkerjakan pelajar dengan upah dibawah standar, dengan salah satu alasannya adalah karena pelajar itu sendiri butuh pekerjaan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata