Pekerja Indonesia Mayoritas Berpendidikan Rendah
Rabu, 01 Desember 2010 – 16:59 WIB
JAKARTA - Pemerintah mengklaim, persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia terus menurun drastis. Bukan hanya itu, jumlah pengangguran di tanah air juga disebutkan terus turun setiap tahun. Namun demikian, bila melihat dari jumlah per orangnya, angka pengangguran dan angka kemiskinan di tanah air diakui masih tergolong cukup besar. Meski hampir seluruh sektor mengalami kenaikan jumlah pekerja, namun jumlah pekerja sebagai buruh tercatat masih mendominasi. Yakni sebesar 32,5 juta orang, atau 30,05 persen. Sementara berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2010, sebesar 74,9 juta orang bekerja di atas 35 jam per minggu. Sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam, hanya sekitar 1,2 juta orang atau 1,11 persen.
"Kita mengakui itu, meski angka pengangguran dan kemiskinan terus menurun drastis sejak 2006, namun perbandingannya adalah dari 237 juta penduduk. Jadi, jumlahnya memang masih besar," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat menghadiri pembukaan Konferensi Pemberantasan Korupsi, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/12).
Baca Juga:
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2010, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia masih sebesar 7,14 persen. Ini memang mengalami penurunan dibanding TPT Februari 2010 yang sebesar 7,41 persen, atau TPT Agustus 2009 sebesar 7,89 persen. Namun demikian, bila melihat dari jumlah angkatan kerja yang tidak bekerja, maka angkanya mencapai 8,3 juta orang. Sementara, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2010 mencapai 116,5 juta orang, sedangkan jumlah penduduk yang bekerja hanya mencapai 108,2 juta orang.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah mengklaim, persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia terus menurun drastis. Bukan hanya itu, jumlah pengangguran di tanah
BERITA TERKAIT
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset
- Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang Tewaskan 4 Orang, Salah Satunya Sopir
- Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat