Pekerja Konstruksi Melbourne Menggelar Unjuk Rasa Menentang Aturan Pembatasan COVID-19 dan Vaksinasi

Lebih dari seribu pengunjuk rasa yang sebagian besar anti-vaksinasi memadati pusat kota Melbourne, Australia, hari Kamis (21/09).
Polisi dikerahkan untuk mengawasi pengunjuk rasa yang kebanyakan adalah pekerja konstruksi atau 'tradie'.
Mereka awalnya berkumpul di luar markas Serikat Pekerja Konstruksi, Kehutanan, Maritim, Pertambangan dan Energi (CFMEU) kemudian bergerak menuju Gedung Parlemen.
Unjuk rasa terjadi setelah pekerjaan konstruksi dihentikan selama dua minggu mengikuti aturan pembatasan yang diumumkan semalam.
Beberapa dari pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "kebebasan", sementara yang lain menyanyikan lagu kebangsaan dan meneriakkan "f*** the jab", atau persetan vaksinasi.
Segelintir peserta mengaku jika mereka adalah anggota serikat buruh yang menentang kewajiban vaksinasi.
Polisi mengatakan seorang jurnalis dan tiga anggota polis terluka dalam unjuk rasa tersebut.
Pihak kepolisian juga mengatakan 44 orang pengunjuk rasa telah ditangkap dan kemudian jumlahnya akan bertambah.
Puluhan orang ditangkap dalam unjuk rasa besar menentang 'lockdown' di Melbourne hari ini
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?