Pekerja Konstruksi Melbourne Menggelar Unjuk Rasa Menentang Aturan Pembatasan COVID-19 dan Vaksinasi

Dia mengatakan unjuk rasa itu sangat membuat frustrasi pelaku industri yang berusaha melakukan hal yang benar.
Asosiasi tersebut juga mendukung pemeriksaan kepatuhan terhadap protokol COVID-19.
"Semua organisasi yang tak melaksanakan aturan harus dimintai pertanggungjawaban karena tindakan mereka berisiko menutup seluruh industri kita," kata Rebecca.
Organisasi tersebut juga mendukung aturan kewajiban vaksinasi yang diterapkan oleh pemerintah.
Rebecca yakin semua pekerjanya bisa mendapatkan dosis pertama vaksinasi dalam dua minggu ke depan sebelum kembali bekerja.
Ada yang bawa kertas mendukung NAZI
Anggota parlemen dari Partai Buruh, Bill Shorten mengecam sejumlah oknum yang menurutnya berpura-pura sebagai pekerja dan membantu menyelenggarakan aksi protes hari Senin lalu.
Bill mengatakan "orang-orang yang menyebut dirinya NAZI" telah menggunakan sistem pesan terenkripsi untuk mengumpulkan orang.
"Beberapa orang dari kerumunan itu adalah pekerja konstruksi, tetapi yang lain yang adalah pekerja palsu," ucap mantan pemimpin oposisi Australia ini.
Puluhan orang ditangkap dalam unjuk rasa besar menentang 'lockdown' di Melbourne hari ini
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Sembilan Tewas karena Banjir di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
- Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya