Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya Majikan
Bambang mengatakan petugas KBRI yang memberikan informasi menyebutkan, kematian Sri akibat terjatuh dari tangga dan kepalanya mengalami luka parah bahkan terjadi pendarahan di otak.
Pihak keluarga meyakini Sri meninggal bukan karena mengalami kecelakaan. Luka terbuka dan pendarahan pada otak di kepalanya itu bukan akibat terbentur tangga, melainkan akibat kepala Sri dipukul oleh panci oleh majikannya.
Maka dari itu, pihak keluarga meminta keadilan atau segera pulangkan jenazah Sri ke kampung halamannya agar bisa dimakamkan.
Sementara, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi Jejen Nurjanah mengatakan baru menerima informasi adanya kasus ini, karena pihak keluarga korban belum melapor kepada SBMI.
Namun demikian, pihaknya akan tetap memberikan bantuan khususnya dalam upaya mempercepat pemulangan jenazah pekerja migran itu.
Selain itu, SBMI mulai berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Pemkab Sukabumi, Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Damaskus.
Seperti diketahui, Sri berangkat ke Suriah pada 2022 dan hanya berpamitan kepada suami dan ibu angkatnya.
Pekerja migran ini baru mengabarkan kondisinya kepada keluarga di kampungnya setelah delapan bulan bekerja di Suriah dan dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (19/9).
Innalillahi, pekerja migran meninggal di Suriah diduga akibat dianiaya majikannya.
- Ini Motif Pria di Sukabumi Siram Air Keras kepada Istri, Sontoloyo
- Penyiram Air Keras ke Istri dan Anak di Sukabumi Diringkus Polisi
- Forum PPPK Buktikan Kepeduliannya terhadap Korban Banjir Sukabumi
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Riza Patria Pastikan Kemendes PDT Kawal Relokasi Korban Tanah Bergerak di Sukabumi
- Kemendes PDT Pastikan All Out Mengawal Relokasi Korban Tanah Bergerak di Sukabumi