Pekerja Pemasok Bunga Terbesar di Australia Alami Perlakuan Buruk
Melanie mengatakan bahwa dia tidak pernah diberi pelatihan yang tepat untuk melakukan pekerjaannya dan sering diminta untuk bekerja dengan mesin yang bergerak seperti ban berjalan.
"Tidak ada latihan sama sekali, tidak ada yang memberi tahu anda apa yang harus dilakukan, dan kemudian mereka menyuruh Anda untuk berjalan, tapi Anda harus melakukannya dengan cepat dan orang-orang terburu-buru akan berlari untuk membeli bunga, dan kondisinya sangat kacau."
Mantan pekerja asal Hong Kong, Sarah bekerja di gudang Lynch Group di sebelah barat Sydney, New South Wales (NSW) tahun 2013 dengan visa liburan kerja dan mengatakan setidaknya setengah dari rekannya adalah warga negara asing.
"Jika pekerja perempuan tidak mengerti apa yang mereka katakan, [atasan] mereka akan sangat marah dan akan menyebut mereka 'orang Taiwan bodoh' atau 'orang China bodoh' atau hal-hal seperti itu," katanya.
Beberapa mantan karyawan mengatakan jika seseorang ditegur lebih dari sekali dengan cara ini, mereka diteriaki dan dikirim pulang sebagai hukuman.
"Sangat menegangkan untuk bekerja di sana karena Anda harus awas sepanjang waktu, dan mencoba memastikan mereka tidak mengirim Anda pulang," katanya.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, juru bicara Lynch Group mengatakan klaim yang dibuat oleh mantan pekerja ini sebelumnya tidak pernah disampaikan kepada pihak perusahaan baik oleh karyawan atau serikat pekerja.
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia