Pekerja Pertanian Langka, Harga Mentimun di Australia Melambung

Warga Australia kini harus membayar lebih mahal untuk produk-produk segar, termasuk mentimun yang harganya mencapai A$3,50 (sekitar Rp38 ribu) per buah.
Menurut salah satu perkebunan yang banyak memasok mentimun ke pasar Australia, kondisi seperti ini akan terjadi hingga 18 bulan mendatang.
Perkebunan bernama 4 Ways Fresh yang memproduksi mentimun, capsicum, dan tomat menyebutkan pihaknya telah mengurangi jumlah tanaman mentimun yang mereka kelola di Australia Barat hingga setengahnya.
Mereka mengaku mengalami kesulitan untuk menemukan pekerja pertanian yang akan merawat tanaman, apalagi untuk memetik hasil panen.
General Manager 4 Ways Fresh, Kingsley Songer, mengatakan, dengan ditutupnya perbatasan internasional, perkebunannya kini kekurangan sekitar 50 persen tenaga kerjanya.
"Biasanya ini adalah waktu di mana seluruh lahan dipenuhi tanaman dan kami dalam kondisi beroperasi penuh, ada 30 orang yang bekerja," kata Songer.
"Jika ada 200 rumah kaca yang ditanami, kami akan memerlukan jumlah pekerja sebanyak itu."
"Kami bukan hanya tak memiliki tenaga kerja untuk menanam, tapi yang lebih penting lagi, untuk merawat dan memanen," kata Songer.
Warga Australia kini harus membayar lebih mahal untuk produk-produk segar, termasuk mentimun yang harganya mencapai A$3,50 (sekitar Rp38 ribu) per buah karena jumlah tenaga kerja di pertanian yang berkurang
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Santri Turun ke Desa, Kembangkan Pertanian dan Peternakan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor