Pekerja PSN PIK 2 Resah, Ternyata Ini Sebabnya

Pekerja PSN PIK 2 Resah, Ternyata Ini Sebabnya
Ilustrasi pekerja bangunan. Foto dok SIG

“Tolong perhatikan nasib ratusan ribu orang seperti kami yang mencari nafkah di sini,” kata Saepudin.

Dia menambahkan warga yang bekerja di kawasan PIK berharap persoalan politik ataupun persaingan bisnis terkait PSN, tidak menghancurkan kehidupan masyarakat kecil yang bekerja di PIK.  

“Janganlah urusan politik-politik atau bisnis sampai merugikan kami yang hanya orang kecil,” kata Saepudin.

Pakar Oseanografi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang Denny Nugroho Sugianto menyarankan pemerintah tidak buru-buru dalam menghentikan atau melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemerintah harus lebih dulu melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaannya.

Denny mengatakan merujuk dari nama Proyek Staregis Nasional maka proyek ini memiliki dampak strategis bagi negara maupun masyarakat. Sehingga dalam penentuan PSN, pemerintah tentu tidak asal-asalan. 

"Tetapi pasti sudah melakukan kajian dari aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan,” ungkapnya.

Namun, lanjut Denny, dalam pelaksanaannya mungkin ada kaidah yang tidak sesuai dengan harapan pemerintah. 

"Dalam pelaksanaan di lapangan itu kan kadang-kadang ada dua hal yang berbeda, yang memuncilkan tafsir yang berbeda,” kata pengamat kelautan ini.

Pekerja yang menggantungkan hidup dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) mengaku resah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News