Pekerja Seks Jalanan Marak di Sorong
Selasa, 04 September 2012 – 06:24 WIB

Pekerja Seks Jalanan Marak di Sorong
Lanjut dikatakan, jika cafe di kawasan Tembok itu jadi terang benderang pada malam hari, tentunya mencegah transaksi seks terselubung. “Bukan berarti ini menjawab masalah, karena paraktek ini hanya berpindah lokasi,”tandasnya.
Menurutnya yang terpenting adalah bagaimana peran lembaga sosial masyarakat i dapat memberikan pemahaman kepada para PSJ. ”Artinya kalau tujuan kita memerangi epidemic HIV, kita harus rangkul mereka, bekali mereka dengan pengetahuan dalam artian bahwa, kita tidak bisa melarang orang untuk meninggalkan profesi, tetapi kita mendorong orang untuk harus merubah perilakunya,”pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua Komisi B DPRD Kota Sorong Abdul Muthalib, SE berharap Pemkot dalam hal ini Satpol PP segera melakukan penertiban terutama menyangkut penerangan di kawasan Tembok tersebut.
Yakni dengan menyiapkan lampu penerangan minimal 10- 15 Watt dengan memaki genset atau menyurati PLN agar PLN dapat memberikan pelayanan kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang jualan di Tembok ‘Berlin’.
SORONG - Kaberadaan cafe remang-remang di sepanjang Tembok ‘Berlin’ juga mendapat perhatian dari Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPAD)
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku