Pekik Merdeka dan Allahu Akbar di Balik Tewasnya AWS Mallaby
Ketua Panitia SM, Taufik Monyong mengaku drama dipersembahkan khusus untuk memperingati Hari Pahlawan.
“Ini khusus untuk arek Suroboyo. Supaya, darah patriotisme tetap mengalir,” jelasnya.
Aksi teatrikal mencapai puncaknya kala AWS Mallaby tewas.
Teriakan merdeka dan Allahu Akbar terus menggema sekaligus mengakhiri aksi.
“Semoga, warga Surabaya bisa belajar. Belajar bahwa meraih kemerdekaan itu tidak gampang. Sehingga, para pemuda wajib menjaga martabat dan keutuhan bangsa,” pungkas Taufik Monyong.
Gempita menyambut Hari Pahlawan tidak itu saja, Rabu pagi (9/11) ratusan siswa taman kanankanak (TK) membanjiri Museum 10 November untuk belajar patriotisme dari para veteran pejuang perang Surabaya.
Para veteran tampak antusias. Dengan wajah berapiapi mereka menceritakan perjuangan berat mengusir penjajah.
Salah satunya adalah Koepijono. Dulu, pria 75 tahun itu bertugas di kapal selam.
JPNN.com SURABAYA – Dentuman meriam meluluhlantakkan Tugu Pahlawan, Rabu malam (9/11). Kobaran api membesar, kepulan asap membumbung. Dan suasana
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya