Pelabelan Peringatan BPA Wujud Perlindungan pada Anak

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menepis anggapan bahwa sertifikasi BPA pada kemasan plastik akan mengganggu industri air minum dalam kemasan (AMDK).
Dia mengatakan pernyataan mengenai hal tersebut tidak mementingkan kesehatan masyarakat, terutama bagi bayi, balita, dan janin pada ibu hamil.
Menurut Arist, yang menyakitkan adalah pernyataan tersebut dari pejabat Kemenperin bertepatan pada 32 tahun konvensi PBB Hak Anak.
"Ada sepuluh hak anak, salah satunya hak untuk hidup sehat," kata Arist Merdeka Sirait, dalam keterangannya, Rabu (24/11).
Dia menjelaskan pada poin nomor 3 dari 10 hak anak adalah memperoleh perlindungan. Poin nomor 4 hak memperoleh makanan sehat dan kesehatan tubuh.
"Dengan adanya pelabelan pada kemasan plastik dengan kode nomor 7, setidaknya telah melaksanakan tiga fungsi perlindungan, memberi makan dan minuman sehat, dan hak anak untuk hidup sehat," ujarnya.
Arist menyatakan bahwa Komnas Perlindungan Anak mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar memberi label pada kemasan plastik yang mengandung BPA.
"Kalau ada label peringatan, masyarakat tidak keliru lagi memilih produk yang sehat," beber Arist.
Menurut Arist Merdeka Sirait, pelabelan peringatan BPA merupakan wujud perlindungan terhadap anak Indonesia.
- Paramount Petals Gencarkan Gerakan Sehat dan Cerdas bagi Anak Usia Dini hingga Lansia
- Tip Mempersiapkan Libur Lebaran Berkesan Bareng Keluarga
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- 66,8 Persen Sarapan Anak Berkualitas Rendah, Ajinomoto Gencar Mengedukasi Masyarakat
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari