Pelabuhan Bebas Sabang Diusulkan Aktif Lagi

Pelabuhan Bebas Sabang Diusulkan Aktif Lagi
Pelabuhan Bebas Sabang Diusulkan Aktif Lagi
JAKARTA-Pemerintah pusat diminta mempertimbangkan usulan menghidupkan kembali pelabuhan bebas Sabang. Dengan langkah ini, diyakini maka percepatan pembangunan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dapat dipercepat. Khususnya terhadap daerah-daerah di sepanjang garis perbatasan yang ada.

Demikian dikemukakan pejabat kantor penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, Abdul Rauf,  di Jakarta, Rabu (31/10). "Kalau ini dihidupkan kembali, maka pembangunan di Aceh akan jauh lebih cepat dari sekarang,"ujarnya.

Pelabuhan Sabang kata Abdul, dulunya sejak beratus tahun lalu, sangat ramai dikunjungi kapal-kapal asing. Namun sejak Batam ditetapkan menjadi kawasan industri terpadu dan ditetapkan dikelola oleh sebuah badan otorita, maka tahun 1974 tiba-tiba pelabuhan bebas Sabang dihapuskan. Dan kapal-kapal asing diarahkan untuk berlabuh ke Batam. Akibatnya, sejak itu Sabang menjadi tertutup. Padahal, sejarah mencatat Sabang merupakan pintu gerbang perdagangan asing ke sebagian besar Pulau Sumatera.

“Pelabuhan Sabang itu sangat strategis lokasinya. Tapi sejak tahun 1974, tidak boleh lagi kapal asing masuk. Sehingga hanya kapal-kapal masyarakat saja yang masuk. Akibatnya, perekonomian masyarakat juga menjadi lesu. Jadi saya kira, kalau itu dihidupkan kembali, benar-benar sangat bagus,”katanya.

JAKARTA-Pemerintah pusat diminta mempertimbangkan usulan menghidupkan kembali pelabuhan bebas Sabang. Dengan langkah ini, diyakini maka percepatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News