Pelabuhan ini Dulu Seram, Kumuh, Tempat Duel Preman
Menurut mantan anggota DPRD Banten ini, Cilegon-Serang memiliki banyak UMKM sebagai tulang punggung perekonomian.
"65 persen APBD Banten dari UMKM. Cuma di saat pandemi COVID-19 ini pertumbuhannya mengalami kontraksi sampai minus satu persen yang biasanya pertumbuhannya lima hingga enam persen, sehingga banyak UMKM yang berguguran."
"Dengan adanya PP 7 Tahun 2021 ini, saya ingin memastikan UMKM ditampung oleh ASDP di Pelabuhan Merak ini. Kami berharap ASDP tidak hanya sebatas menjalankan amanat PP 7 Tahun 2021 untuk menggugurkan kewajiban semata, tetapi lebih jauh menjamin keberlangsungan bisnisnya wong cilik."
"Kami tidak berharap adanya konsep harga komersial. Harus dibedakan harga sewa Starbucks, Indomart, Alfamart dengan para pelaku UMKM," katanya.
Terkait dengan promosi, Ananta juga menanyakaan apakah ada semacam market intelligence yang akan memberikan kemudahan informasi produk-produk atau jasa yang dibutuhkan oleh penumpang.
Karena, kata Ananta, hal tersebut memberikan peluang besar bagi koperasi dan UMKM.
Menanggapi pertanyaan ini Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menyebut market intelligence untuk saat ini belum ada. Namun saat ini sedang dikembangkan.(gir/jpnn)
Ananta Wahana menyebut pelabuhan ini dulu seram, kumuh, tempat duel preman. Berbeda jauh dengan sekarang.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Nataru 2024/2025, ASDP Bersama Stakeholder Optimalkan Kelancaran Lintas Merak-Bakauheni
- ASDP Hadirkan POCC, Solusi Inovatif untuk Operasional Pelabuhan yang Lebih Efisien
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal di Merak Bernilai Rp 9,6 Miliar
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- Tegas, Bea Cukai Tindak Puluhan Ribu Ekor Benih Bening Lobster di Lampung Selatan
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru