Pelabuhan Sape Diblokir Ribuan Massa

Pelabuhan Sape Diblokir Ribuan Massa
Pelabuhan Sape Diblokir Ribuan Massa
Mereka juga mengecam sikap Pemkab Bima yang tidak bergeming meski aksi massa terus bergejolak hingga menelan korban jiwa, khususnya dalam kasus bentrok massa dan aparat di Pelabuhan Sape, akhir Desember 2011 lalu.

Di perempatan Sape-Lambu, massa mulai terlihat emosi setelah melihat sejumlah aparat kepolisian lengkap dengan mobil water canon. Melihat kondisi massa yang agak emosi, sejumlah aparat polisi yang sebelumnya parkir di perempatan tersebut memilih mundur ke arah Sape. Termasuk mobil water canon yang sebelumnya diparkir sekitar perempatan, dipindahkan.

Umran, koordinator lapangan aksi dalam orasinya mengatakan, massa yang turun demo merupakan warga yang sadar bahwa kehidupan mereka akan terancam dengan hadirnya pertambangan di Lambu. Mereka bukan diprovokasi atau karena ada kepentingan politik. ‘’Masyarakat hari ini turun, murni untuk menolak tambang. Tuntutan kita, SK 188 dicabut, itu sudah harga mati,’’ tandasnya.

Menurutnya, kebijakan Bupati Bima terhadap pertambangan tidak berpihak pada kepentingan rakyat.  Bupati lanjutnya hanya berpihak pada kepentingan investor  dan pemilik modal. Keluarnya SK 188 sebagai contoh. ‘’Tiba-tiba Bupati keluarkan izin eksplorasi pertambangan, tanpa ada sosialisasi awal pada masyarakat. Mayoritas masyarakat Lambu sebagai petani dan nelayan. Selama ini masyarakat sudah hidup sejahtera, tidak perlu ada pertambangan,’’ terangnya.

BIMA-Aksi menolak tambang terus dilakukan warga Kecamatan Lambu, Bima. Kemarin, ribuan warga turun aksi memblokir jalur menuju Pelabuhan Sape, tepatnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News