Pelacuran di Zaman Kompeni, Begini Aturan Mainnya...
Artinya, sejak awal abad 17, praktek pelacuran sudah ada di negeri ini. Sebelum itu? Nanti diceritakan…
Aturan 1852
Dalam tulisannya, Liesbeth menerangkan bahwa "di seluruh dunia, tangsi militer menjadi persemaian prostitusi. Demikian pula di Hindia Belanda."
Menurut dia, militer di Hindia Belanda terbagi dalam tiga kategori; menikah, kumpul kebo dengan para pembantunya (nyai) dan bujangan.
"Yang terbanyak kategori kedua," tulis Liesbeth.
Untuk menyalurkan hasrat biologisnya, kira-kira apa yang dilakukan para serdadu kategori ketiga? Tak perlu dipertegaslah ya!
Yang pasti, pada 1852 pemerintah Hindia Belanda menelurkan Reglement tot wering van de schadelijke gevolde, welke uit de prostitutie voortvloeien.
Aturan 1852 ini memisahkan rumah bordil tentara (gouvernementskaten) dengan rumah bordil lainnya.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono