Pelajar 23 Negara Ikuti Program Soft Diplomacy GP Ansor

“Dengan program ini kami berharap para peserta dapat mengenal seni dan kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai yang dibawa agama Islam,” ujar Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Opening ceremony GIYE 2017 dilakukan di Aula Iqbal Assegaf Gedung Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Kamis (18/5).
Acara itu dihadiri sejumlah pejabat pemerintah Indonesia dan kedutaan negara-negara sahabat.
Setelah pembukaan, peserta akan bertolak ke Jawa Tengah tepatnya di Pesantren Al-kahfi Somalangu.
Di sana, peserta akan dikenalkan tentang pesantren sebagai bagian terpenting komunitas Nahdlatul Ulama sebagai pengusung Islam yang ramah, toleran, dan khas Indonesia yang dikenal dengan Islam Nusantara.
Menurut Ketua PP GP Ansor Bidang Hubungan Internasional Abdul Aziz Wahid, melalui program GIYE, pihaknya mengajak para peserta untuk mengenal tentang Islam Nusantara.
"Mereka kami ajak menginap di pesantren dan mengunjungi situs-situs sejarah Indonesia. Para peserta juga akan diajak membatik di kerajinan Batik Giriloyo Yogyakarta," kata Abdul.
Pada malam harinya, mereka akan mencoba merasakan makan malam ala pesantren dengan para santri.
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar yang telah mempraktikkan Islam Nusantara telah proaktif mewacanakan dan mempromosikan konsep
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Peningkatan Kualitas SDM Sejak Dini Segera Dilakukan
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- LBH GP Ansor Perintahkan Wilayah & Cabang Dampingi Mahasiswa Pendemo yang Belum Kembali
- Wakil Ketua MPR Minta Penerapan Wajib Belajar 13 Tahun Dipersiapkan dengan Baik
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan