Pelajar Berkulit Hitam Diusir Dari Toko Apple di Melbourne
"Ini karena kami remaja laki-laki, tetapi juga karena kami remaja laki-laki berkulit hitam. Mereka melihat kami dan sudah memberikan penilaian tertentu."
Pengacara dari Firma Hukum Kensington and Flemington Legal Centre Sophie Ellis mengatakan anak-anak muda asal Afrika memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk ditanyai oleh polisi.
Dia mengatakan sudah pernah menangani beberapa kasus berkenaan dengan 'racial profiling' ini.
"Baguslah mereka, berani. Mengalami hal seperti itu sangat berbekas. Tidak seorang pun yang patut mendapatkan pengalaman buruk seperti itu."
Ellis mengatakan beruntung para remaja tersebut merekam apa yang mereka alami.
"Salah satu masalah dalam soal 'racial profiling' ini adalah sulitnya melakukan pembuktian." kata Ellis.
"Korban kadang sendirian, dan tidak punya kesempatan untuk merekam apa yang terjadi. Jadi ini merupakan bukti yang kuat karena ada rekamannya."
Ketika program radio Hack ABC memberitakan hal tersebut , seorang wanita yang mengatakan dia bekerja di toko Apple di Highpoint menelpon dan mengatakan insiden tersebut bukan disebabkan karena sikap rasisme.
Enam pelajar berkulit hitam dari sebuah sekolah menengah di Melbourne menuduh perusahaan teknologi Apple melakukan tindakan rasis, setelah mereka
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata