Pelajar di Kotamobagu Tewas Dikeroyok Temannya, Begini Reaksi KPAI
jpnn.com, KOTAMOBAGU - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti pengeroyokan yang melibatkan pelajar dan mengakibatkan korban meninggal dunia.
Komisioner KPAI Retno Listyarti menyebutkan kasus pengeroyokan di salah satu Madrasah Tsanawiyah di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara yang terjadi baru-baru ini.
Pada kasus tersebut, BT (13) meninggal dunia, Minggu (12/6) karena diduga dikeroyok oleh sembilan orang temannya.
BT diduga diikat, ditutup matanya, dan mengalami pemukulan di bagian perut beberapa kali.
Setelah dikeroyok, BT mengeluh sakit perut kepada orang tuanya lalu dibawa ke rumah sakit dan harus menjalani operasi. Sehari setelah operasi, dia meninggal dunia.
"Ironisnya, kasus pengeroyokan terjadi di dalam lingkungan sekolah pada jam sekolah," kata Retno, Jumat (24/6).
Dia menilai kejadian ini sangat mengenaskan karena terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya merupakan lingkungan yang aman bagi peserta didik.
Menurut keterangan pihak Kantor Kementerian Agama Kota Kotamobagu, peserta didik MTs tersebut sedang ujian PAT (penilaian akhir tahun) dengan berbasis komputer dan dilakukan di laboratorium komputer.
KPAI menyoroti pengeroyokan yang melibatkan pelajar dan mengakibatkan korban meninggal dunia.
- Pelaku Pengeroyokan Sopir Taksi Online di Tol Dalam Kota Jakarta Ditangkap
- Jimmy Tewas Bersimbah Darah, Polisi Langsung Antisipasi Carok Massal di Sampang
- Oknum Polisi Pembunuh Warga di Cilegon Tersangka, Sahroni: PTDH Sekalian
- Ini Alasan Polisi Periksa Jefri Nichol Terkait Kasus Dugaan Pengeroyokan
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras
- Kasus Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi