Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'

Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
Gelombang unjuk rasa di berbagai tempat di Indonesia juga diikuti sejumlah elemen masyarakat. (Foto: AP Photo/Tatan Syuflana)

PPI Australia juga meminta ketentuan izin pengelolaan tambang bagi perguruan tinggi dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) dicabut sepenuhnya demi menjaga independensi kampus.

"Keberlanjutan finansial perguruan tinggi tidak boleh mengorbankan independensi akademis," ujar mereka.

Selain PPI Australia, berdasarkan pantauan ABC, sejumlah PPI lain seperti PPI Jepang, PPI Malaysia, PPI Den Haag, PPI Inggris, dan PPI Jerman, juga menyatakan seruan serupa.

#KaburAjaDulu

Di tengah kekhawatiran masa depan Indonesia, anak-anak muda juga sepertinya sedang banyak membahas cara mencari peluang kerja di luar negeri.

Tagar #kaburajadulu yang viral membuat beberapa menteri dan politisi mempertanyakan nasionalisme anak muda yang mencari peluang di luar negeri.

Menteri Tenaga Kerja, Yassierli, menggambarkan tagar tersebut sebagai tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk menyediakan peluang kerja yang lebih baik di dalam negeri.

"Tuntutan kami mencerminkan betapa gelapnya situasi sosial-ekonomi di Indonesia, dan betapa sulitnya kehidupan di Indonesia bagi anak muda", kata salah satu mahasiswa BEM SI Herianto kepada ABC.

Menurut Herianto, tagar 'Kabur Aja Dulu' yang ramai ini adalah respon anak muda yang merasa lebih baik untuk pergi keluar dari Indonesia, karena ini bukan tempat yang baik untuk berkembang saat ini.


Pelajar Indonesia di luar negeri ikut memberikan dukungan kepada aksi 'Indonesia Gelap'


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News