Pelajar Dipungli Untuk Beli Kursi dan Meja Sekolah

Pelajar Dipungli Untuk Beli Kursi dan Meja Sekolah
Pelajar Dipungli Untuk Beli Kursi dan Meja Sekolah
KEFAMENANU--Praktek pungutan liar di sekolah masih saja menjamur. Terbukti, SMPN Lurasik, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten TTU, nekad memeras para pelajar yang sudah menamatkan pendidikan tahun 2013 ini.

Guna pengambilan ijazah, setiap pelajar lulusan diwajibkan membayar Rp 110 ribu ke pihak sekolah dengan alasan uang terima kasih serta pengadaan mebeler di sekolah. Beberapa orang tua pelajar SMPN Lurasik yang baru saja menamatkan pendidikan di SMPN Lurasik saat dikonfirmasi Timor Express (Grup JPNN) mengaku sangat kesal atas tindakan pihak SMPN Lurasik tersebut. Mereka justru menuding SMPN Lurasik telah memeras para pelajar dengan sasaran orang tua pelajar.

"Pungutan yang dilakukan SMPN Lurasik ini sangat memberatkan apalagi, sekolah tersebut adalah sekolah negeri yang memiliki dana operasional dari pemerintah,"kata salah perwakilan orang tua pelajar yang enggan namanya dikorankan.

Menurut dia, saat pembagian amplop kelulusan, para orang tua pelajar yang hadir sangat sibuk termasuk suasan saat itu sangat gaduh. Oleh karena itu, hampir semua orang tua yang hadir saat itu tak tahu persis mengenai alasan pemungutan uang oleh SMPN Lurasik tersebut. Parahnya, orang tua pelajar justru tak diberi kesempatan untuk menanggapi kebijakan pungutan yang disampaikan sekolah. Sekadar diketahui, sebelumnya sudah disampaikan, dan orang tua diberi kesempatan untuk menanggapi penyampaian dari pihak sekolah.

KEFAMENANU--Praktek pungutan liar di sekolah masih saja menjamur. Terbukti, SMPN Lurasik, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten TTU, nekad memeras para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News