Pelajar Indonesia di Australia Ikut Galang Dana Bagi Korban Kabut Asap
Para pelajar yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) sedang mengumpulkan dana untuk membantu mereka yang terkena dampak kabut asap di Indonesia.
Dalam kampanye terbaru mereka, PPIA mengharapkan para pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Australia untuk menyumbang dana yang akan digunakan untuk membeli masker bagi warga yang terkena kabut asap.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa saudara-saudara kita yg saat ini berada di Pekanbaru, Jambi, Riau dan Kalimantan sedang terkena dampak kabut asap kebakaran hutan. Mereka membutuhkan perhatian dan uluran tangan kita untuk meringankan beban mereka." kata poster PPIA.
"Karena itu saat ini kami Dept. Pelayanan Sosial dan Masyarakat (Pensosmas) PPIA melakukan penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara kita di Indonesia yang terkena imbas kabut asap. Penderitaan mereka adalah penderitaan kita semua." lanjut postingan PPIA di Facebook.
Menurut Ketua PPIA Mutiasari Handaling, ide untuk menggalang dana ini bermula dari inisiatif para pelajar Indonesia yang berada di Malaysia, negara tetangga yang juga terkena dampak asap dari lahan yang terbakar di Sumatera.
"Ide ini kemudian disambut oleh PPIA Dunia dan kami di Australia juga ikut menyebarkan usaha menggalang dana tersebut." kata Mutiasari Handaling kepada wartawan ABC L. Sastra Wijaya hari Rabu (7/10/2015).
Para pelajar yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) sedang mengumpulkan dana untuk membantu mereka yang terkena dampak
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat