Pelajar Indonesia Timur Ramai-Ramai Mudik Naik Kapal
jpnn.com, SURABAYA - Menjelang memasuki pekan ketiga Ramadan, arus mudik di Pelabuhan Tanjung Perak mulai terasa.
Sejak Sabtu (2/6) penumpang kapal mulai meramaikan suasana Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), baik yang datang maupun yang berangkat.
Di halaman GSN terlihat Miftahul Hudha, 22, yang tengah ngaso. Dia baru tiba dari Magetan, tempatnya nyantri selama delapan tahun terakhir.
Siswa dari Pondok Pesantren Al Fatah itu berencana pulang ke kampungnya di Ende, NTT, bersama 31 teman-temannya.
''Masih lama sih berangkatnya. Baru nanti malam. Tapi daripada terlambat,'' ujarnya.
Di pondoknya, santri diberi jatah libur selama sebulan untuk merayakan hari kemenangan di kampung halaman.
Mulai 15 Ramadan sampai 15 Syawal. Karena itu, mereka selalu berbarengan untuk mudik ke wilayah timur Indonesia.
''Kebetulan teman-teman dari timur banyak. Memang biasa pakai kapal karena pesawat kalau musim mudik pasti mahal,'' katanya.
Puluhan siswa dari Pondok Pesantren Al Fatah berencana mudik pulang ke kampung halaman di NTT lewat Pelabuhan Tanjung Perak.
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal
- Belasan Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Pekalongan, Ini Daftarnya
- Pemerintah Tingkatkan Pengawasan Kapal yang Berlayar ke Luar Negeri
- Pertamina Hadirkan Kapal untuk Berdayakan Nelayan di Natuna
- Staff Ahli Menkomarves Soroti Penyebab Banyaknya Kapal Ditahan Selama Inspeksi PSC
- Waduh, 2 Kapal Asing Mengeruk Pasir Laut Indonesia, Negara Rugi Rp223 Miliar