Pelajar Kena Rabies Itu Meninggal setelah Gigit Ayahnya
Dan, pada Sabtu (12/3), Ramses terlihat berubah dari kebiasaannya. Warga melihat Ramses menyendiri duduk di atas batu di jalan desa seperti orang bingung.
Setelah itu, Ramses mulai demam tinggi pada malam harinya, bahkan menggigit bapanya dan akhirnya meregang nyawa dan dimakamkan esok harinya, pada Selasa (14/3).
Setelah kejadian ini, Tumbur Sitompul, tetangga korban, memberitahukan bahwa dirinya juga pernah digigit anjing di desa mereka.
“Selain Ramses, ternyata masih ada korban digigit anjing, yakni Tumbur Sitompul,” ujar Robin sembari menerangkan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka kemudian dibawa ke RSU Tarutung untuk disuntik antirabies.
Selain Viktor Sitompul dan Tumbur Sitompul, ada 6 orang lain yang ikut dibawa berobat dengan alasan mereka masih tinggal serumah.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Taput Jandri Nababan mengatakan kasus ini merupakan bukti lemahnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan.
Dia menyayangkan bahwa masyarakat masih mempercayai hal-hal di luar medis terkait penanganan dan pengobatan.
“Ini juga merupakan koreksi bagi semua petugas di kecamatan, untuk melaksanakan cek dan recek terhadap semua kasus kesehatan. Kita sesalkan masih ada kasus seperti ini. Saat ini pasien sudah ditangani di RSU Tarutung dan kita gratiskan segala biaya pengobatan,” sebutnya.(as/nt/ms)
Seorang remaja di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dinyatakan meninggal dunia setelah terserang virus rabies.
Redaktur & Reporter : Budi
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- BKD Panggil ASN Pemprov Jabar Terduga Pemeran Video Mesum di Tapanuli Utara
- Longsor di Tapanuli Utara, Seorang Balita Tewas Tertimbun Tanah
- Jaksa Abaikan Keterangan Kementan, Pemilik Anjing Bogel Tetap Dituntut 2,5 Tahun
- Kasus Kematian Akibat Rabies Diprediksi Melesat, Kalbe Kasih Tips Pencegahan
- LBH PSI Ungkap Kejanggalan Baru Kasus Anjing Dituduh Tularkan Rabies