Pelajar Perawan Dihargai Rp3 Juta
Senin, 18 Februari 2013 – 09:31 WIB
"Mereka biasanya dijemput oleh laki-laki tak dikenal ketika masih memakai seragam sekolah, kemudian dibawa ke tempat-tempat tertentu seperti kost-kostan,"Â jelas Mariyam.
Baca Juga:
Dikatakan Mariyam, prostitusi ini sangat tertutup dan terkoordinir rapi dikendalikan seseorang (mami) yang sampai saat ini masih leluasa bergerak. Ia menjelaskan pelaku penjaja seks yang dicari memang tidak semua anak sekolah, ada beberapa diantaranya merupakan remaja putus sekolah, tapi tetap saat beraksi, mereka diharuskan menggunakan seragam sekolah. Ya, semacam merek dagangnya.
"Para pria hidung belang justru mau membayar tarif lebih besar, kalau statusnya masih sekolah. Jadi meskipun sudah tidak sekolah, tetapi saja mereka pakai seragamnya,"Â urai Mariyam.
Mariyam mengatakan bahwa dari hasil penangkapan Satpol PP tersebut, pihaknya juga memperoleh informasi bahwa jaringan ini sudah bergerak selama 3 tahun belakangan. "Ini sudah mengakar sejak bertahun-tahun lamanya, bahkan dua atau tiga tahun yang lalu. Kelompok-kelompok ini sudah mengakar,"Â ulas Mariyam. Tak hanya itu, dari keterangan dua oknum pelajar tersebut, ada beberapa pelanggan tetap yang sering menggunakan jasa prostitusi ini.
TARAKAN - Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tarakan, Mariyam mengungkapkan adanya jaringan prostitusi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground
- Pelaku Curanmor yang Menembak Satpam dan Polisi Akhirnya Didor, Tewas
- Polda Jabar Pastikan Kampus Unpar Bandung Aman dari Teror Bom
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Peredaran 7 Juta Batang Rokok Ilegal