Pelajar RI di Malaysia Capai 14 Ribu
Jumat, 30 Maret 2012 – 08:08 WIB
"Di sekolah yang ada di Kedah menampung sebanyak 450 pelajar Indonesia. Sedangkan di Kinabalu juga telah dibangun sekolah dengan menghabiskan dana lebih dari Rp.25 Miliar. Dikawasan perkebunan ini paling banyak warga Indonesia yang berusia diatas 10 tahun, tapi mereka tidak tau membaca dan menulis," jelasnya.
Baca Juga:
Di Kinabalu, tujuh unit Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Community Learning Center telah diresmikan dengan fasilitas pembelajaran nonformal yang ditujukan untuk anak-anak para TKI wilayah kerja Sabah Malaysia.
"Sabah, merupakan wilayah terbesar kedua di Malaysia dengan 99 persennya adalah para pekerja WNI. Kawasan ini dihuni WNI yang berasal dari Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat dan selebihnya dari Jawa, Sumatera serta pulau lainnya di Indonesia," ujarnya.
Unit PKBM sendiri, ujarnya, mulai menyelenggarakan pendidikan Paket A setingkat sekolah dasar anak usia 6-13 tahun sejak 2008. Kegiatan lain yang digelar adalah Ujian Nasional Pendidikan Kesetaran Paket A. Saat ini siswanya telah mencapai 1.000 orang lebih. Adapun guru-gurunya berasal dari masyarakat dan sukarelawan dengan total mencapai 160 orang lebih dan rata-rata ada tiga guru di setiap PKBM. (Mag-11)
MEDAN- Meski sering mengalami konflik di bagian perbatasan wilayah maupun klaim seni-budaya, namun minat masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas