Pelajar SMP Bawa Bom Molotov untuk Tawuran
jpnn.com, JAKARTA - Polisi menangkap puluhan pelajar saat hendak melakukan aksi tawuran di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu dini hari (4/2).
Para pelajar itu membawa dua bom molotov rakitan.
"Saat terjadi penangkapan terhadap pelaku tawuran, ternyata pelaku masih pelajar dan di bawah umur. Yang buat bom molotov masih SMP, berusia 15 tahun dan 15 tahun," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di mapolres, Senin.
Menurut dia, pelaku mendapatkan ilmu cara membuat bom molotov dari YouTube. Setelah dibuat rencananya akan dipakai untuk tawuran.
"Pelaku itu belajar otodidak, sekaligus tanya-tanya orang juga. Mereka tahu cara membuatnya dari media sosial (YouTube, red) dan dikasih ke orang lain, dijadikan alat tawuran," tuturnya.
Polres Metro Jakarta Timur juga menangkap sebanyak 20 orang anak berhadapan hukum (ABH) pelaku tawuran yang berasal dari tiga kelompok gangster berbeda.
"Tersangka pembawa senjata tajam dan bom molotov, ada 20 orang. Kami lakukan pengamanan dan perlakukan para pelaku sesuai dengan ABH dengan Dinas Sosial," ujarnya.
Untuk celurit atau senjata tajam, lanjut Nicolas, diperoleh para pelaku tawuran dengan memesan secara daring (online).
Polisi menangkap puluhan pelajar saat hendak melakukan aksi tawuran dengan membawa bom molotov.
- Solusi Tawuran Pemuda versi Ridwan Kamil: Adakan Car Free Night Sebulan Sekali
- Darurat Gangster, Polisi Terbitkan 6 Titik Rawan di Kota Semarang
- Video Asusila Pelajar SMA-SMP dalam Kelas di Demak Viral, Polisi Sudah Bertindak
- Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi, Kombes Dani Akui Ada Tembakan
- Ini Kejadian Sebelum Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Propam Periksa 9 Polisi
- Kompolnas Minta Polisi Laksanakan Penyelidikan Scientific soal Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi