Pelajar SMP Bawa Bom Molotov untuk Tawuran
"Para pelaku ini iuran untuk membeli celurit di online. Ada enam orang patungan membeli senjata tajam dengan harga berkisar Rp300 ribu - Rp700 ribu, tergantung ukurannya," kata dia.
Sementara ini kasus tawuran itu masih dikembangkan aparat kepolisian guna mengungkap para penjual senjata tajam yang kerap digunakan para pelaku tawuran.
Sebelumnya, jajaran kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur menangkap puluhan remaja yang hendak melakukan aksi tawuran di wilayah Jakarta Timur.
"Total ada 20 orang yang kami tangkap, tiga orang di antaranya sebagai admin sosial media kelompok mereka. Pelaku rata-rata di bawah umur dengan usia 15, 16, dan 17 tahun," katanya.
Puluhan remaja itu tergabung dalam kelompok bernama "Amsterdam" yang ada di Bintara Jaya, Bekasi. Sementara, dua kelompok lainnya di Duren Sawit dan Cakung.
Saat melakukan razia, polisi mengamankan alat tawuran berupa senjata tajam, antara lain jenis celurit, golok, parang, stik golf, dan bom molotov. (antara/jpnn)
Polisi menangkap puluhan pelajar saat hendak melakukan aksi tawuran dengan membawa bom molotov.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelajaran Coding Masuk Kurikulum SD-SMP, Simak
- Solusi Tawuran Pemuda versi Ridwan Kamil: Adakan Car Free Night Sebulan Sekali
- Darurat Gangster, Polisi Terbitkan 6 Titik Rawan di Kota Semarang
- Video Asusila Pelajar SMA-SMP dalam Kelas di Demak Viral, Polisi Sudah Bertindak
- Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi, Kombes Dani Akui Ada Tembakan
- Ini Kejadian Sebelum Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Propam Periksa 9 Polisi