Pelajar Sydney Amar Hadid Ubah Lagu Rap Untuk Penyanderaan Martin Place
Ketika penyanderaan di Martin Place Sydney hampir berakir, Amar Hadid seorang pelajar putri di Sydney terbangun dan melihat keluarganya sedang menonton perkembangan kejadian tersebut di televisi.
"Bapak dan anggota keluarga yang lain menonton, saya hanya berdiri dengan perasaan sedih." kata Hadid.
"Saya kesal, dan sedih, apa yang dilakukan orang ini atas nama Islam."
Hadid, pelajar Kelas 12 Sekolah Khusus Putri Strathfield's Meriden Anglican mengatakan ketika itu dia langsung ingin menulis sebuah lagu mengenai apa yang terjadi.
"Diperlukan waktu dua hari untuk menulis, dan menyelesaikan lagu ini, dan diperlukan waktu satu bulan lagi untuk merekamnya." katanya.
Hadid yang sekarang berusia 17 tahun mengatakan dia menulis lagu itu untuk memberi penghormatan kepada para korban.
"Kami sebagai warga Australia tidak akan pernah melupakan peristiwa ini, dan kami tidak akan pernah lupa bagaimana para sandera menjadi korban, khususnya Katrina Dawson dan Tori Johnston," lanjutnya.
Ketika penyanderaan di Martin Place Sydney hampir berakir, Amar Hadid seorang pelajar putri di Sydney terbangun dan melihat keluarganya sedang menonton
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata