Pelajar Tewas Ditusuk, Bima Arya: Harus Ada Evaluasi
jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya akan mendalami kasus tewasnya seorang pelajar akibat tawuran yang terjadi di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (25/1) dini hari.
Bima mengatakan, berkaca pada kasus-kasus sebelumnya, aksi tawuran terjadi karena sudah direncanakan. Biasanya bermula dari saling ejek di media sosial. Kemudian akhirnya saling tantang, lalu menentukan waktu dan tempat bertarung.
"Namun masih kami dalami motifnya,” kata dia.
Agar kejadian ini tidak terulang lagi, Bima mengumpulkan semua kepala sekolah SMA dan SMK se-Kota Bogor. Menurut dia, perlu dilakukan evaluasi dan koordinasi kembali. Jangan sampai ada yang salah dengan sistem pencegahan tawuran selama ini.
"Saya akan undang semua kepala sekolah SMA/SMK. Karena kembali jatuh korban jiwa. Harus ada evaluasi,” tegasnya.
Pelajar SMK Kota Bogor inisial DA (17) tewas dalam peristiwa tawuran di Jalan RE Martadinata. Nyawanya tidak terselamatkan setelah mendapatkan luka tusuk di punggung.
Polisi kini memburu pelaku yang terlibat atas kematian korban. “Belum ada (tersangka). Pelaku masih diburu,” ujar Kaur Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti.
Upaya antisipasi pun terus dilakukan kepolisian. Beberapa personel diterjunkan untuk mengamankan titik-titik rawan.
Wali Kota Bogor Bima Arya masih mendalami tewasnya seorang pelajar dalam peristiwa tawuran di Jalan RE Martadinata.
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta, Begini Komentar Wamendagri Bima Arya
- Wamendagri: Ada 42 Usulan Pemekaran Daerah Provinsi
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Ini Penjelasan Wamendagri soal Pilkada Serentak 2024
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama