Pelajaran Berharga Dari Nelson Mandela
jpnn.com - JAKARTA -- Sosok mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menyisakan kenangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Selain penyuka batik yang menjadi pakaian khas Indonesia, Nelson Mandela juga banyak mengajarkan tentang arti berbangsa dan bernegara.
"Jangan lupa, Nelson Mandela adalah dubes untuk batik Indonesia. Dia menolak pakaian jas dan menggantinya dengan baju batik lengan panjang," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan, Sabtu (7/12)
Ramadhan mengatakan Nelson merupakan tokoh yang relevan dan kontekstual bagi Indonesia. Sosok Nelson, kata Pohan, merupakan pejuang dalam persamaan hak dengan jalan damai.
"Nelson Mandela adalah saksi hidup tentang pentingnya keyakinan akan keberhasilan suatu perjuangan, meskipun diperolehnya pada saat senja," tuturnya.
Mengenai masa lampau yang kelam dalam sejarah bangsanya, Nelson menganjurkan forgive (setelah truth ditegakkan) dan forget berarti siap melupakan kekeliruan di masa lampau.
"Nelson Mandela bisa menjadi inspirasi kita untuk memperkuat sense of a nation dalam menemukan jati-dirinya untuk menjadi negara. Syaratnya, semua pihak sepakat dan tidak terjebak lagi dalam kepentingan sesaat," bebernya.
Nelson yang juga pejuang anti Apartheid meninggal dunia dalam usia 95 tahun di rumahnya, di Johannesburg. Peraih Nobel Perdamaian ini menderita infeksi paru-paru berat dalam lima bulan terakhir ini, dan sempat dirawat cukup lama di rumah sakit. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Sosok mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menyisakan kenangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Selain penyuka batik yang menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka