Pelajaran dari Body Shop dan Grameen Bank

Oleh Hermawan Kartajaya

Pelajaran dari Body Shop dan Grameen Bank
Pelajaran dari Body Shop dan Grameen Bank

Sementara itu, misi aktivis (aktivis sungguhan) adalah kepedulian terhadap manusia dan bukan hanya pelanggannya. Visinya mengembangkan aktivitas untuk menjamin keberlanjutan.

Sedangkan values-nya adalah untuk membuat perubahan yang lebih baik bagi manusia. Anita Roddick menggabungkan semua itu. Berkali-kali dia bilang bahwa hal itu tidak sama dengan corporate social responsibility  (CSR). Program CSR biasanya dilakukan perusahaan kalau ada kewajiban, atau peraturan pemerintah, atau tekanan dari NGO.

Sebuah perusahaan bisa saja menghalalkan segala cara dalam praktik kerjanya, lalu mengalokasikan sebagian dari keuntungannya untuk CSR. Anita Roddick dan Body Shop tak mau melakukan itu sehingga perusahannya menjadi model bagi perusahaan lain.

Cerita lain datang dari Bangladesh, yaitu tentang Mohammad Yunus. Bisnis Grameen Bank sebenarnya biasa-biasa saja, yaitu micro finance di daerah rural. Tapi, seperti Anita, Grameen punya bisnis model yang sangat berbeda. Dia memberikan pinjaman tanpa agunan bagi para perempuan di daerah rural melalui sebuah paket women empowerment.

SAYA pernah bertanya kepada Dame Anita Roddick, pendiri Body Shop; Anda itu pengusaha atau aktivis? Kalimat itu saya lontarkan saat makan siang bertiga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News