Pelajaran Menikmati Diri Sendiri
Oleh Dahlan Iskan
Di saat penonton (dan saya) terkagum akan penampilan Fildan, Ivan tidak terpengaruh. Dia menyuruh Fildan duduk di kursi.
Ketahuanlah warna kaus kakinya tidak serasi. Sudah kusut pula. Begitu Fildan ganti kaus kaki, langsung terasa bedanya.
Demikian juga saat Ivan mencopot aksesori yang memenuhi kerah Fildan. Sosok Fildan langsung berubah. Begitu besar pengaruh busana. Saya menjadi sadar. Ivan..., saya kagum pada kehebatan Anda.
Pelajaran lain yang saya dapat adalah ini: kemampuan tim Indosiar menjadikan DA4 sebagai drama besar. Ada tawa. Ada duka. Ada gembira. Ada derai air mata. Tim Indosiar juga mampu membuat tim juri dan komentator sebagai part of the show.
Mereka bisa terus menyenangkan penonton dengan cara mereka sendiri berhasil menikmati peran masing-masing.
Mereka merasa terhibur oleh diri sendiri. Ini jugalah kunci sukses Srimulat generasi Surabaya. Pemain bisa menikmati guyonan mereka sendiri.
DA4 ini luar biasa. Seandainya saya jurinya, juara satunya 10 orang. Bahkan mungkin 12 orang. Termasuk Fiko yang dari Bangka dan Sheila yang dari Klaten. Putri tukang parkir yang cantik itu.
Tapi, akhirnya saya memang cocok. Fildan-lah yang jadi juara. Putri juara dua. Suara Putri yang dari Balikpapan itu memang sebening salju. Tapi, Fildan lebih komplet.