Pelajaran Sejarah Harus Dalami Figur Tokoh
Selasa, 19 Juli 2011 – 21:35 WIB
Arief mengungkapkan, para guru saat ini memperkenalkan sejarah sebagai suatu ilmu, tidak sebagai sesuatu pemahaman. Menurutnya, sejarah itu kan bisa dikatakan sebagai suatu ilmu kehidupan. Tetapi itu semua harus disajikan dengan cara yang menyenangkan dan merangsang otak. “Tetapi sekarang itu tidak terjadi di dalam pelajaran sejarah kita, membosankan. Kecuali memang ada beberapa guru sejarah yang bagus. Sistem pendidikan secara menyeluruh, kita hanya kuat di kognitif saja, tidak dalam afektif,” kata Arief.
Jika mengubah metodelogi pembelajaran sejarah, Arief menjamin akan banyak anak-anak Indonesia yang tertarik untuk menjadi sejarahwan. Pasalnya, saat ini sejawarahwan di Indonesia jumlahnya sangat minim. “Kita perlu lebih banyak lagi sejarahwan. Saya yakin dari sekolah-sekolah unggulan di Indonesia tentu banyak yang ingin menjadi sejawarahwan,” ucak Arief. (cha/jpnn)
JAKARTA—Pakar pendidikan, Arief Rahman mengungkapkan, mata pelajaran sejarah harus menjadi mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia
- Dukung Program Pemerintah, Polres Bolmong Bagikan Makanan Gratis kepada Siswa SD