Pelajaran Semakin Dekat
Rabu, 23 November 2011 – 02:44 WIB
Sebelumnya kita menyaksikan Presiden Mesir Hosni Mubarrak dituntut rakyatnya untuk lengser. Semula dia membangkang. Mencoba bertahan dengan menggunakan militer sebagai mesin pembunuh rakyatnya yang unjukrasa. Tapi karena itulah Mubarrak, yang tergolek di ranjang milik rumah sakit, dan anaknya, harus menjalani pengadilan rakyat.
Baca Juga:
Kawasan Timur Tengah belakangan ini memang seperti sedang memasuki era atau tren mengadili para pemimpin yang menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri dan keluarganya, seraya melanggar HAM di mana-mana.
Hampir semua media massa di negara kita menyajikan berita-berita dari Timur Tengah itu dengan semangat "untuk dijadikan pelajaran" sekaligus berkaca bagi para pemimpin Indonesia yang sekarang sedang keranjingan korupsi. Seolah kalau sudah jadi penguasa, apalagi masuk jaringan Istana, "korupsi menjadi harga mati" yang tak bisa ditawar lagi.
Mungkin karena datangnya dari tempat yang jauh, tragedi penguasa di Timur Tengah yang ramai diberitakan di negeri kita itu, ternyata tak berpengaruh sama sekali. Para penguasa tetap asyik memainkan kebijakan yang melahirkan laba milyaran rupiah. Juga merasa tidak riskan menyelengarakan pesta perkawinan mahal super mewah di tengah rakyat yang hidupnya semakin susah.