Pelajaran yang Bisa Diambil Dari Unjuk Rasa Anti-Lockdown di Australia

Pelajaran yang Bisa Diambil Dari Unjuk Rasa Anti-Lockdown di Australia
Catatan Kepolisian New South Wales ada lebih dari 3.500 pengunjuk rasa dan polisi menurukan 400 personil. (ABC News: Tim Swanston)

"Sehingga jelas bahwa urgensi adanya restriksi itu sangat besar di konteks Jawa atau Indonesia secara umum," katanya.

Masalah 'distrust' dan 'mistrust'

Salah satu pemicu demonstrasi menolak PPKM di Indonesia adalah "isu transparansi data", menurut dr Dicky.

Menurutnya selama ini narasi yang dibangun Pemerintah Indonesia adalah mereka menangani pandemi dengan baik, kasus yang menurun, dan masih ada kapasitas di rumah sakit.

"Padahal ... positivity rate meningkat, angka kematian meningkat," katanya.

Ini membuat masyarakat kurang percaya terhadap Pemerintah Indonesia.

"Distrust dan mistrust ini terjadi karena apa yang disampaikan oleh pemerintah berbeda dengan apa yang dilihat dan dialami masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," kata dr Dicky.

"[Jumlah kasus] dikatakan turun, tapi banyak yang sakit di sekitar keluarga ... banyak kehilangan anggota keluarga," tambahnya.

Apa bedanya dengan 'lockdown di Australia'?

Sejumlah warga Indonesia di Australia sedih dan kecewa dengan unjuk rasa terkait COVID akhir pekan kemarin

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News