Pelajari Industri Hijau di Tanah Air, Puluhan Mahasiswa Australia Kunjungi Pabrik Tatalogam Group
Vice President Operations PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi menjelaskan, baja, semen dan petrokimia merupakan 3 industri penghasil emisi teratas dan termasuk yang paling sulit untuk didekarbonisasi.
“Tata Metal Lestari berkomitmen menjadi pelopor dalam berbagi kesadaran dan pemahaman industri hijau pada komunitas nilai rantai industri baja nasional dan global dimulai dari baja pelat Indonesia. Melalui program New Colombo Plan (NCP) dari Pemerintah Federal Australia, Tata Metal Lestari memfasilitasi UI dan University of Queensland untuk melakukan kunjungan ke pabrik Tata Metal Lestari, Cikarang,” tuturnya.
Di kesempatan ini, ketiga pihak juga menjajaki aksi kerjasama dalam rangka menuju karbon netral 2050 melalui program transformasi industri baja nasional menuju industri hijau.
Aksi ini dibuktikan dengan penandatanganan Surat Minat Kerja sama (Letter of Interest) pada hari yang sama.
“Tata Metal Lestari siap memperluas dukungan untuk New Colombo Plan dengan peluang magang. Ini merupakan bagian dari kontribusi Tata Metal Lestari untuk membangun kemitraan dengan komunitas yang tentunya akan memberikan manfaat keberlanjutan kepada komunitas tersebut di mana kami bekerja dalam mencapai karbon netral," terang dia.(chi/jpnn)
PT Tata Metal Lestari terpilih dalam program NCP karena telah mendapatkan sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai