Pelaksanaan Pemilu oleh Warga Indonesia di Inggris
Hendak Contreng, Pemilih Bayar Denda Rp 17 Ribu
Sabtu, 11 April 2009 – 06:24 WIB
Namun, keunggulan Demokrat masih sangat awal. Mengingat, di antara 5.284 yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) Inggris, hanya 255 yang memilih untuk datang langsung ke TPS. Sisanya menggunakan hak pilihnya melalui pos. Dan di antara 255 itu, hanya 164 yang hadir memberikan suaranya.
''Legaaaa,'' begitu judul e-mail di milis Keluarga Islam Britania Raya (Kibar), organisasi warga Indonesia terbesar di Inggris. ''Plooong,'' tulis yang lain. Lega dan plong adalah bentuk rasa syukur beberapa calon pemilih karena surat suara yang dinanti-nanti dengan cemas dan tegang oleh warga Indonesia yang memilih melalui pos satu demi satu mulai berdatangan.
Suasana penuh canda pada penghitungan suara awal, tampaknya, juga sedikit meredakan ketegangan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) London yang dalam beberapa hari terakhir tidak bisa tidur. Sebab, surat suara terhambat sampai ke pemilih karena kurangnya harga prangko yang dibayarkan untuk mengirimkan surat suara.
Akibat kekurangan harga prangko itu, banyak surat suara yang tidak sampai, kembali ke pengirim, dan selebihnya sampai ke alamat yang dituju (calon pemilih) namun berupa selembar kertas notice (pemberitahuan) dari kantor pos. Isinya pemberitahuan untuk membayar denda 1,06 poundsterling atau sekitar Rp 17.600.
Amburadulnya pelaksanaan pemilu legislatif kali ini tidak hanya terjadi di tanah air, tapi juga di Inggris. Hanya gara-gara panitia pemilihan luar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408