Pelaksanaan Pemilu oleh Warga Indonesia di Inggris
Hendak Contreng, Pemilih Bayar Denda Rp 17 Ribu
Sabtu, 11 April 2009 – 06:24 WIB
Suasana di PPLN dan milis-milis warga Indonesia di Inggris pun tegang dan ramai membahas kesalahan teknis yang mengancam kesuksesan pemilu di Inggris. ''Besoknya, kami mendatangi kantor pos tersebut dan menyampaikan keberatan,'' katanya.
Ternyata, pihak kantor pos menyatakan bahwa tebal surat yang dikirim oleh PPLN 6 milimeter (mm). Artinya, melebihi 1 mm dari maksimum 5 mm yang dibolehkan untuk prangko first class. ''Kami menyampaikan protes mengapa tidak diingatkan sejak awal,'' ujarnya.
Keesokannya, PPLN dan wakil KBRI menemui manajer Royal Mail (kantor pos Inggris) menawarkan agar semua kekurangan dan denda langsung ditagih ke panitia. Skenario kedua, setiap surat yang harus dibayar penerima (warga calon pemilih) secara online dilimpahkan kepada rekening panitia.
Alternatif lain yang diajukan adalah semua surat suara yang dikirim dikembalikan ke sekretariat pemilu untuk kemudian ditambahkan prangko yang sesuai untuk itu. ''Ketiga tawaran tersebut tidak disanggupi pihak pos karena surat yang dikirimkan bukan registered delivery (pengiriman tercatat), sehingga sulit bagi mereka untuk men-trace-nya (melacak),'' papar ayah dua anak tersebut.
Amburadulnya pelaksanaan pemilu legislatif kali ini tidak hanya terjadi di tanah air, tapi juga di Inggris. Hanya gara-gara panitia pemilihan luar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408