Pelaksanaan Pemilu oleh Warga Indonesia di Inggris
Hendak Contreng, Pemilih Bayar Denda Rp 17 Ribu
Sabtu, 11 April 2009 – 06:24 WIB
Tidak ada pilihan lain bagi PPLN kecuali mengedarkan imbauan kepada warga Indonesia untuk membayar denda dan mengirimkan tagihannya kepada PPLN serta mendata pemilih yang belum mendapat surat suara untuk dikirimi kembali surat suara baru. Masa pengembalian pun diperpanjang, semula 13 April menjadi 16 April cap pos.
Selain keterlambatan surat suara sampai ke pemilih, perpanjangan masa pengembalian via pos tersebut dilakukan karena baru kemudian disadari oleh PPLN bahwa Jumat kemarin hingga Senin lusa adalah libur panjang di Inggris karena hari Paskah, sehingga kantor pos di Inggris tutup.
Keengganan warga datang ke kantor pos atau melalui online untuk membayar denda tersebut diperkirakan semakin menurunkan angka partisipasi pemilu di Inggris. Untuk pemilih yang memilih datang langsung saja, di antara 255 yang terdaftar, hanya 164 yang hadir memberikan suaranya di KBRI. Bisa dibayangkan jika harus datang menebus ke kantor pos untuk mengambil surat suara.
Di antara sekitar 5.000 DPT yang memilih via pos, diperkirakan hanya sepertiga atau sekitar 1.500 yang akan mengembalikan surat suara. Selain masalah teknis tersebut, banyak pemilih yang tercantum di DPT sudah pulang ke tanah air atau pindah alamat. Sebab, DPT diambil dari data penduduk di konsuler KBRI London, sementara banyak warga yang tidak melapor ketika pulang atau berpindah alamat.
Amburadulnya pelaksanaan pemilu legislatif kali ini tidak hanya terjadi di tanah air, tapi juga di Inggris. Hanya gara-gara panitia pemilihan luar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408