Pelaksanaan PPKM Darurat Dinilai Nihil Keadilan, Benarkah?
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Politika Institute Zainul Abidin Sukrin mengomentari langkah sebagian masyarakat menolak perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat maupun PPKM Mikro.
Menurut Zainul, penolakan mengemuka disebabkan pemerintah tidak mampu membaca keinginan masyarakat.
"Masyarakat itu butuh ketenangan dan kepastian akan keadilan. Bila mereka dijamin oleh pemerintah, maka mereka akan membatasi aktivitas mereka sendiri. Mereka tidak memberikan tuntutan yang sulit," ujar Zainul dalam keterangannya, Minggu (18/7).
Zainul kemudian memaparkan hal yang menurutnya paling banyak mendapat sorotan masyarakat.
"PPKM dinilai nihil keadilan, sehingga segala regulasi dan aturan tidak hanya ditolak, namun ditentang oleh masyarakat," ucapnya.
Zainul mengingatkan, kondisi yang terjadi dapat mengakibatkan melemahnya kekuatan politik pemerintahan.
Selain itu, juga dapat berakibat pemerintah kehilangan kepercayaan politik.
"Di saat PPKM, bukan hanya partisan yang mendukung oposisi, namun partisan politiknya juga cenderung kehilangan kepercayaan politik, kepada kekuatan politik pemerintah," katanya.
Pelaksanaan PPKM Darurat dinilai nihil keadilan, karena itu rencana memperpanjang kebijakan ini mendapat penolakan dari masyarakat, benarkah?
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya