Pelaksanaan PTM Penting Segera Dievaluasi, di Daerah ini Malah Sudah Dihentikan

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah yang menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 penting untuk segera dievaluasi.
Menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Lestari Moerdijat, evaluasi perlu.
Paling tidak untuk menemukan penyebab para murid sekolah dan guru-guru terkena COVID-19, setelah menggelar kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah.
"Bermunculannya laporan positif COVID-19 yang menimpa para siswa saat PTM harus segera ditindaklanjuti dengan evaluasi hingga ditemukan penyebab terjadinya paparan virus corona terhadap pengajar dan peserta didik," ujar Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Senin (22/11).
Dia memprediksi penularan antara lain disebabkan tingkat vaksinasi pada anak-anak yang relatif masih lebih rendah dibanding dengan orang dewasa.
Data Kementerian Kesehatan yang diakses melalui laman vaksin.kemenkes.go.id pada pekan pertama bulan ini menunjukkan baru ada 7,11 juta anak usia 12—17 tahun yang mendapatkan vaksin, atau 26,65 persen dari target 26,70 juta anak.
Situasi demikian, kata Lestari, harus menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan.
Dia berharap pemerintah bersama pihak-pihak terkait dapat mempercepat vaksinasi pada anak usia 12—17 tahun.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) penting segera dievaluasi, di daerah ini malah sudah dihentikan.
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- Terima Aspirasi IOJI, Wakil Ketua MPR Komitmen Perjuangkan Konstitusi Pro Lingkungan
- Soroti Menurunnya Jumlah Pendaftar ke Perguruan Tinggi, Begini Kata Wakil Ketua MPR
- Waka MPR dan Dirut BEI Bahas Penguatan Regulasi Perdagangan Karbon di Indonesia
- Waka MPR Ibas Komitmen Kawal Program Cek Kesehatan Gratis Merata di Seluruh Indonesia