Pelaku Bisnis Wajib Pikirkan Transformasi Digital
Yakni, sebesar 50 persen atau lebih dalam berbagai bidang termasuk produktivitas karyawan, kualitas aplikasi dan pengembangan proses, pertumbuhan bisnis baru, biaya terkait TI dan lainnya.
"Jelas bahwa transformasi digital adalah kenyataan yang perlu dipikirkan oleh setiap bisnis untuk kesiapan mereka di masa depan," kata Wakil Presiden ASEAN dan Cina, CA Technologies Nick Lim, Rabu (10/5).
"Penelitian kami telah menunjukkan bahwa organisasi sangat menyadari fakta bahwa mereka harus 'bergerak untuk berubah' yang berarti cukup Agile untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan pasar jika mereka ingin menang dalam era ekonomi aplikasi saat ini,” imbuhnya.
Accelerating Velocity and Customer Value with Agile and DevOps, mengikutsertakan 1.770 eksekutif bisnis dan TI senior di seluruh dunia.
Di antaranya 799 dari APJ, tentang sikap mereka terhadap praktik-praktik Agile dan DevOps serta dampak yang mereka lihat dan rasakan terhadap bisnis mereka.
Dengan studi yang menunjukkan korelasi langsung antara teknologi dan alat dengan manfaat bisnis yang nyata, organisasi-organisasi di APJ banyak mendapat keuntungan dari penerapan Agile dan DevOps secara luas.
Terutama jika mereka melangkah lebih jauh untuk menggabungkannya dengan menambahkan DevOps ke dalam lingkungan Agile.
Telaah dari penelitian ini menunjukkan bahwa menggabungkan kedua praktik tersebut akan menghasilkan keuntungan bisnis yang signifikan.
Sebanyak 57 persen perusahaan di Indonesia telah mencapai kemapanan tingkat lanjut dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Pasifik dan Jepang
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- NCCR &I CSP Kembali Gelar ASRRAT 2024
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan