Pelaku Bobol ATM 'Tarik Kabel' Belajar dari Google
jpnn.com - 
Rudi Hermawan, 34 salah satu pelaku mengaku mendapatkan ilmu tersebut dari informasi yang beradar di internet. "Baca-baca di Google," kata Rudi.
Warga Dusun Ngembul, Desa Ngampelsari, Tanggulangin, Sidoarjo itu tak sendiri beraksi. Dia mengajak dua teman lainnya dalam beraksi. Mereka adalah Irfan Yuza, 23, dan Vivit Candra, 30. Mereka bergantian mengambil uang dari ATM di Sidoarjo dan Surabaya.
Aksi mereka akhirnya dibongkar oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya. Ketiga pelakunya kini dibekuk dan meringkuk di tahanan.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi Rudi membobol ATM dengan cara mengambil uang tapi tak mengurangi saldo miliknya. Jadi meski dia mengambil uang berjuta-juta, jumlah uang yang ada di tabungannya tak berkurang, alias tetap. 

Bagaimana caranya? Uang di mesin ATM itu diambil dengan cara biasa. Bahkan, tanpa mengakali nomor PIN (personal identification number) atau memakai kartu ATM tiruan. Semua asli dan prosedural.

Pembobolan itu baru mereka praktikkan ketika uang sudah terlihat muncul dari mesin. Rudi tak segera mengambil uang tersebut. Dia hanya memegangi uang itu. Pada saat bersamaan, dia mencabut kabel listrik sumber energi ATM. 


Saat listrik mati, uang yang masih keluar setengah dari mesin itu akan kembali tertelan. Pada saat itulah, Rudi memegangi sekuat tenaga agar uang tersebut tak tertelan ke dalam mesin. Lalu, dia menancapkan lagi kabel listrik yang tercabut itu ke stopkontak. Ketika saldo kembali dicek, uang yang berada di saldo Rudi masih utuh. "Saat mengambil itu, dia memilih nominal yang paling besar, yakni Rp 2,5 juta," kata Rudi di Mapolrestabes Surabaya Senin (8/7).
Rudi pun menemui keapesannya saat menarik uang dari mesin ATM BCA di depan minimarket di Jalan Brebek Industri. Anggota resmob yang dipimpin langsung oleh Kanit Resmob AKP Agung Pribadi langsung menggerebek Rudi saat beraksi. Rudi pun diinterogasi dan membeberkan identitas dua temannya. (jun/nw/mas)

SURABAYA - Pembobol ATM dengan cara mematikan mesin yang terungkap di Surabaya mengaku tak kesulitan melakukan aksinya. Mereka mengaku melakukan
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun