Pelaku Bom Kartasura Ajak Keluarga Ikut Doktrin ISIS, Pinjam Uang Ibu untuk Beli Bahan Kimia
jpnn.com, SEMARANG - Polisi mengungkap sepak terjang RA (Rofik Asharudin), pelaku teror bom di depan pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jateng.
Menurut Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, RA sempat mengajak keluarganya mengikuti doktrin yang dia anut.
Namun, keluarga RA menolak. Dari mana dia mendapat uang untuk merakit bom? "Uangnya minta ke ibunya. Alat dan bahannya dicicil sejak tahun 2018, mulai bahan kimia hingga peralatan elektronik lainnya," terang Rycko.
BACA JUGA : Pelaku Bom Kartasura Mengaku Diajari Cara Buat Bom dari Tokoh ISIS
Casing bom yang digunakan beberapa hari lalu, lanjut Rycko, menggunakan panci. Bom itu sendiri berjenis low explosive. Sasarannya adalah polisi, sesuai perintah pimpinan ISIS.
Rycko menambahkan, saat ini RA masih diperiksa intensif Polda Jateng. Pemeriksaan dilakukan karena kondisi kesehatannya memungkinkan.
Sebab, RA hanya mengalami luka di bagian tangan kanan, pinggang kanan, dan kaki kanan.
"Sejak awal bisa diperiksa. Kemungkinan hari ini (kemarin, Red) sudah tidak di RS Bhayangkara Semarang," ujarnya.
Pelaku bom Kartasura meledakkan tubuhnya sendiri di dekat pos polisi Tugu Kartasura.
- 37 Orang Tewas Gegara Aksi Bom Bunuh Diri di Pantai
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Pengamat: Konflik Israel Palestina Berpotensi Memunculkan Aksi Terorisme
- Densus Tangkap 2 Terduga Terorisme Terkait Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
- Dunia Hari Ini: Bom Bunuh Diri di Pakistan, 40 Orang Tewas dan Ratusan Terluka
- Polda Bobol