Pelaku Bom Kartasura Mengaku Diajari Cara Buat Bom dari Tokoh ISIS
jpnn.com, SEMARANG - Polisi akhirnya menemukan benang merah yang menghubungkan RA (Rofik Asharudin), pelaku teror bom di depan pos polisi Kartasura, Sukoharjo, dengan organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
Berdasar hasil penyelidikan, RA mengaku pernah berhubungan dengan jaringan ISIS melalui Facebook (FB).
BACA JUGA : Penjelasan Terbaru dari Kapolri Pascateror Bom di Kartasura
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, dari hasil investigasi olah TKP tim Labfor dan Inafis Mabes Polri, Polda Jateng, dan Polres Karanganyar, RA diketahui terpapar paham ISIS sejak 2018. Rycko menyebut RA sebagai pelaku tunggal.
"RA tidak termasuk dalam jaringan terorisme yang selama ini diidentifikasi tim Densus 88 Mabes Polri," katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Semarang di Mapolda Jateng.
Namun, RA sering berkomunikasi dengan pimpinan ISIS di Syria melalui FB.
"Pada 2018 itu RA berbaiat kepada Al Baghdadi (pimpinan ISIS, Red). Lalu dia didoktrin untuk melakukan kekerasan. Dia juga diajari cara membuat bom," jelasnya.
Pelatihan tersebut lalu dia praktikkan dengan cara membuat mercon alias petasan. Mercon yang dia buat diberikan kepada anak-anak.
Pelaku bom Kartasura tidak termasuk dalam jaringan terorisme yang selama ini diidentifikasi tim Densus 88 Mabes Polri,
- 37 Orang Tewas Gegara Aksi Bom Bunuh Diri di Pantai
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina