Pelaku Bom Times Square Beraksi Sendirian
Kamis, 06 Mei 2010 – 10:01 WIB
Shahzad menghadapi dua tuduhan yakni pelanggaran tentang terorisme dan senjata, setelah pihak berwenang menyatakan bahwa pria berusia 30 tahun itu mengaku telah melengkapi SUV Nissan Pathfinder dengan petasan, propana dan jam weker, setelah mendapat pelatihan merakit bom di Pakistan.
Baca Juga:
Pihak berwenang juga menyatakan, Shahzad bersikap kooperatif dengan para penyelidik. Shahzad adalah putra dari seorang pensiunan perwira angkatan udara di Pakistan, beraksi sendirian dalam merencanakan pemboman. Ia merencanakan dan mempersiapkan teror itu tak berselang lama setelah kembali dari rumahnya di Connceticut pada Februari lalu, setelah berkunjung ke Pakistan.
Ketika Sahzad pulang dari Pakistan, dia juga sempat mendapatkan pengawasan ekstra dari Bea dan Cukai AS lantaran ketatnya aturan keamanan yang diberlakukan paska upaya serangan teroris pada saat malam Natal tahun lalu. Pihak Bea Cukai mencatat Shahzad sebelumnya memang telah bepergian ke Pakistan bukan sekedar dalam hitungan minggu, bahkan berbulan-bulan, termasuk kepergiannya yang terakhir ke Pakistan. Shanzad kembali ke AS tanpa keluarganya maupun tiket pulang ke negara asalnya.
Salah satu pejabat di AS menyatakan, pemerintah tidak begitu yakin ada pelaku lain dalam alur pemboman itu. Bahkan banyaknya pelaku teror yang ditangkapi di Pakistan dalam beberapa hari terakhir juga tidak memiliki keterkaitan dengan upaya pemboman di Times Square. (ara/jpnn)
NEW YORK - Pria Amerika berdarah Pakistan yang dituduh sebagai pelaku bom mobil yang gagal di Times Square, akhir pekan lalu, diyakini bekerja sendiri
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan