Pelaku Maritim Indonesia Belajar dari Tetua Aborijin

Pusat Ilmu Kelautan Nasional memanfaatkan kemiripan ini.
Profesor Stephen Smith mengatakan mungkin ada cara untuk membantu pemilik tradisional kembali ke perikanan pemghidupan.
"Di Indonesia Timur ada kepemilikan adat atas sumber daya dan semakin banyak yang sedang dalam ancaman oleh perikanan besar," kata ia.
"[Pemilik tradisional] mencoba mencari jalan kembali."

Bagian dari upaya lintas budaya yang lebih besar
Profesor Smith berharap program penelitian SCU dapat mengarah ke jaringan ahli di kedua negara yang dapat mengidentifikasi masalah, menentukan skala dampak dan secara bertahap menerapkan program untuk mengurangi dampak pada lingkungan laut melalui keterlibatan dengan pemerintah lokal dan nasional.
"Saya pikir di Australia kami telah membuat beberapa kemajuan signifikan dalam mengakui pengelolaan dan kepemilikan tanah Adat dan sumber daya dan saya pikir itu pasti dipindahtangankan," katanya.
Profesor Smith mengatakan, perwakilan dari Australia akan mengunjungi Indonesia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik yang dialami para pengunjung selama empat minggu.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya